FALSAFAH HIDUP

Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta

Jumat, 30 Januari 2009

Fisiologi Menstruasi

Fisiologi Menstruasi

Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi (perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan, abortus berulang, atau keganasan. Gangguan dari sikluas menstruasi merupakan salah satu alasan seorang wanita berobat ke dokter.

Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang ekstrim (setelah menarche dan menopause) lebih banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.

Gambar 1. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium

Siklus Menstruasi Normal

Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.

Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

  1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
  1. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
  1. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin

Gambar 2. Siklus Hormonal

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:

  1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
  2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
  3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)

Siklus ovarium :

  1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan
  2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari

Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal:

  1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya
  2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium
  3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)
  4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron
  5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal
  6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum
  7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi
  8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya

SUMBER: KLIKDOKTER.COM

SINDROM PRA MENSTRUASI

Sindrom pre-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS (pre-menstruation syndrome) merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi yang terkait dengan proses terjadinya siklus menstruasi wanita. Sekitar 80% - 95% persen perempuan pada usia melahirkan mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya.

Gejala tersebut dapat diprediksi. Acapkali terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya. Sebagian kecil dari kalangan wanita antara usia 20 hingga 35 tahun dapat mengalami sindrom pra-menstruasi dengan sangat hebat pengaruhnya. Terkadang mengharuskan mereka beristirahat dari kesibukan rutinitias hariannya.

Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan. Gejala tersebut terjadi sekitar dua minggu sebelum haid dan seringkali dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif.

Menurut suatu penelitian, sekitar 40% kaum wanita yang berada usia kisaran 14 - 50 tahun mengalami sindrom pra-menstruasi. Bahkan survey tahun 1982 di Amerika Serikat menunjukkan, PMS dialami 50% wanita dengan sosio-ekonomi menengah yang datang ke klinik ginekologi.

PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom ini akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.

Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.

Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang memiliki kepekaan terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS.

Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima).

Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum).

Ketiga, usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 - 45 tahun).

Keempat, stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).

Kelima, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS).

Keenam, kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS.

Ketujuh, kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).

Kenali jenis macam PMS
Tipe dan gejalanya Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.

Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri:

PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.

PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema (pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.

PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.

PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benar-benar murni tipe D.

PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.

Ada pula kram perut Pada hari pertama atau satu hari menjelang datang bulan, banyak wanita yang mengeluh sakit perut atau tepatnya kram perut. Gangguan kram perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan gejala PMS.

Kram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering. Gangguan nyeri yang hebat, atau dinamakan dismenorea, seringkali derita ini sangat mengganggu aktivitas wanita, bahkan mengharuskan penderita beristirahat ataupun sampai meninggalkan pekerjaannya selama berjam-jam atau beberapa hari.

Dismenorea memang bukan PMS. Dismenorea primer umumnya tidak ada hubungannya dengan kelainan pada organ reproduksi wanita dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau hari pertama haid. Nyeri perut ini juga tidak ada hubungannya dengen PMS yang mulai terasa 10 - 14 hari sebelum haid. Gejala malah hilang begitu haid datang. Kalau dismenorea membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah seseorang melahirkan, tidak demikian dengan PMS. Wanita yang pernah melahirkan malah berisiko lebih tinggi menderita PMS.

Untuk mengatasi PMS, biasanya dokter memberikan pengobatan diuretika untuk mengatasi retensi cairan atau edema (pembengkakan) pada kaki dan tangan. Pemberian hormon progesteron dosis kecil dapat dilakukan selama 8 - 10 hari sebelum haid untuk mengimbangi kelebihan relatif estrogen. Pemberian hormon testosteron dalam bentuk methiltestosteron sebagai tablet isap dapat pula diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen.[]

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_pramenstruasi

KELUARGA BERENCANA

SUMBER: KLIKDOKTER.COM

Pendahuluan KB

Keluarga berencana adalah usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.

Mencegah kehamilan

Banyak alat kontrasepsi yang tersedia untuk mencegah kehamilan seperti IUD, spiral, susuk, pil, kondom, dan lain-lain. Namun, kadang efek samping pemakaian kontrasepsi ini yang tidak disukai wanita. Mulai dari wajah berjerawat, sakit kepala, badan bertambah gemuk, rasa nyeri sampai perdarahan. Meskipun sekarang sudah ada metode kontrasepsi yang minim efek samping.

Untuk yang ingin menghindari efek samping kontrasepsi, bisa mencoba cara alami dengan memanfaatkan masa subur. Pendekatan dengan kombinasi berbagai indikator, umumnya kombinasi suhu dan lendir merupakan metode yang sangat efektif, bahkan bila dilakukan dengan benar dapat mencegah kehamilan hingga 98%.

Jika ingin menunda kehamilan, maka hindari berhubungan intim pada masa subur sang istri atau menggunakan pelindung seperti kondom. Cara lain yang cukup digemari pasutri adalah sanggama terputus. Tentu hal ini tergantung dari kebiasaan dan disesuaikan dengan kenyamanan pasutri.

Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah metode untuk mencegah terjadinya kehamilan. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya.

Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim dengan memakai alat atau obat-obatan. Kontrasepsi dapat reversibel (spacing) atau permanen (kontrasepsi tetap-kontap). Kontrasepsi yang reversibel adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan tindakan operasi.

Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik seperti IUD; metode hormonal seperti pil, dan metode operatif seperti tubektomi dan vasektomi. Metode kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).

Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif mencegah kehamilan 100%. Syarat-syarat kontrasepsi yang sebaiknya dipenuhi adalah :

  1. Kontrasepsi tersebut aman digunakan
  2. Tidak memiliki efek samping yang berbahaya
  3. Tidak mengganggu hubungan seksual
  4. Mudah penggunaannya dan murah biayanya
  5. Tidak memerlukan pengawasan khusus ketika digunakan
  6. Dapat ditentukan lama kerjanya

Sabtu, 24 Januari 2009

SIWARATRI, MOMEN INSTROPEKSI DIRI

SUMBER; bali post
Sabtu (24/1) ini, umat Hindu kembali merayakan Siwaratri. Hari suci yang datang setahun sekali itu dirayakan tepat pada hari ke-14 paruh gelap, bulan ketujuh (panglong ping 14 sasih kapitu). Lalu, apa sesungguhnya hakikat Siwaratri?PENGAMAT agama Gusti Ketut Widana mengatakan, secara tatwa sesungguhnya Siwaratri merupakan malam perenungan dosa, (bukan peleburan dosa), dengan tujuan tercapainya kesadaran diri. ''Secara tatwa, sesungguhnya Siwaratri itu simbolisasi dan aktualisasi diri dalam melakukan pendakian spiritual guna tercapainya 'penyatuan' Siwa, yaitu bersatunya atman dengan paramaatman atau Tuhan penguasa jagat raya itu sendiri,'' katanya, Jumat (23/1) kemarin.Sebagai malam perenungan, umat mestinya melakukan evaluasi atau introspeksi diri atas perbuatan-perbuatan selama ini. Pada malam pemujaan Siwa ini umat mohon diberi tuntunan agar keluar dari perbuatan dosa.Sementara dalam konteks kekinian, tokoh Lubdaka dalam teks cerita Mpu Tanakung dinilai telah mengalami ''reinkarnasi'' menjadi Lubdaka-Lubdaka kontemporer. Misalnya, bereinkarnasi menjadi orang-orang yang ''memburu'' danau, gunung, loloan, laut dan hutan, dengan tujuan mengeruk dan menumpuk keuntungan.Lanjut Widana, perlakuan Lubdaka kontemporer melakukan eksploitasi terhadap kawasan yang disucikan umat Hindu itu, sangatlah kontradiktif dengan praktik yadnya yang dilakukan umat Hindu, seperti wana kerthi, samudera kerthi, danu kerthi dan giri kerthi. Yadnya itu digelar dengan tujuan mencapai keharmonisan alam.Pada saat Siwaratri inilah para Lubdaka kontemporer mesti melakukan introspeksi. Mudah-mudahan setelah itu mereka tidak berambisi mencederai danau dan menambah dosa.Dosen IHDN Denpasar Made Surada mengatakan hal yang sama. Malam Siwaratri merupakan momen introspeksi diri, guna menyadari perbuatan-perbuatan dosa atau kekeliruan selama ini.Dikatakannya, teks-teks atau purana yang menjadi landasan perayaan Siwaratri cukup beragam seperti Padma Purana, Siwa Purana, Siwaratrikalpa dan sebagainya. Lewat kekawin Siwaratrikalpa karya Mpu Tanakung, umat tampaknya lebih mudah memaknai esensi Siwaratri.Waktu pelaksanaan Siwaratri pun dipilih yakni waktu yang paling tepat -- panglong ping 14 sasih kapitu. Saat itulah umat melakukan brata Siwaratri seperti upawasa (puasa), monobrata (diam) dan jagra (melek atau tak tidur semalam).Surada menambahkan, umat manusia dalam perjalanan hidupnya tentu banyak memiliki kekurangan. Karena itu hari suci Siwaratri ini merupakan momen yang tepat untuk melakukan perenungan atau penyadaran diri. ''Apa yang telah dilakukan selama ini. Dari introspeksi itu diharapkan terjadi peningkatan diri atau pembenahan-pembenahan untuk mencapai suatu keharmonisan,'' ujarnya.Sementara dalam buku ''Memahami Makna Siwaratri'' karangan IBG Agastia disebutkan, ada sejumlah sumber Sansekerta memuat uraian tentang Siwaratri yaitu Siwa Purana, Skandapurana, Garuda Purana, dan Padma Purana. Sementara sumber Jawa Kuno juga memuat tentang Siwararti yakni kekawin Siwaratrikalpa -- yang dalam kehidupan masyarakat lebih dikenal dengan sebutan kakawin Lubdaka karya Mpu Tanakung. Karya sastra kekawin ini ternyata bersumber dari Padma Purana.Melalui kekawin itu, Mpu Tanakung menceritakan kisah seorang papa, si Lubdaka, yang karena melaksanakan brata Siwaratri pada malam Siwa yang suci, akhirnya mendapat anugerah Batara Siwa. Melalui kekawin itu Mpu Tanakung sesungguhnya telah menguraikan aspek-aspek filsafat agama, tata susila agama dan upacara agama menurut ajaran Siwa yang dapat dipakai pedoman dalam kehidupan.Siwaratri mengandung ajaran penyadaran diri manusia tentang dari mana semua makhluk ini berasal, semua makhluk hidup berkembang dan kemudian ke mana mereka lebur. Selanjutnya dengan akal sehat, sebagaimana disiratkan dalam kitab suci, menemukan dirinya sendiri untuk menjawab apakah realitas tertinggi yang menjadi tujuan dan asal-muasal itu ada. Siwaratri merupakan malam yang penuh kesucian (nirmala). Umat manusia memfokuskan seluruh pikirannya kepada Siwa, penguasa jagat raya. Pelaksanaan brata Siwaratri dapat dikatakan sebagai jalan pendakian menuju pembebasan. (lun)

pertemuan HIPERI di Semarang


foto ini saat di jogya,ceritanya perjalanan dari denpasar ke semarang ikut pertemuan berkala HIPERI, tgl 23 januari s/d 28 jan 2009 di hotel patra semarang.hari pertama acara workshop ternyata melelahkan juga tapi asyiiik juga. masalah yg timbul saat itu adalah kesulitan hecting dan menyimpul pada tindakan laparoskopi , kuncinya 3 L yaitu: latihan....latihan...dan latihan...

Senin, 12 Januari 2009

waspada suntikan kolagen liar


Ingin wajah dan tubuh tampil lebih indah menawan dalam waktu singkat tanpa melalui proses penderitaan yang lama? Suntik kolagen bisa menjadi salah satu alternatif mencapai hal tersebut. Namun jangan sembarangan menggunakannya, bisa-bisa memicu resiko timbulnya gangguan kesehatan pada tubuh secara permanen atau bahkan bisa berujung pada kematian.
Oleh : dr. Indiradewi H.
Dewasa ini tidak sedikit salon kecantikan yang menawarkan jasa penyuntikan kolagen kepada para konsumennya. Masyarakat semakin dimudahkan dalam merevisi tampilan tubuh secara instan demi memuaskan usaha tampil cantik secara estetika.
Namun tak pelak lagi, fenomena tersebut menambah marak juga salon kecantikan yang memberikan jasa penyuntikan kolagen tanpa ada standar keamanan medis dalam penatalaksanaannya demi mengejar keuntungan semata yang notabene, justru membahayakan nyawa para konsumen.
Mungkin masih teringat beberapa tahun lalu mengemukanya kasus kematian Hilda Pasman, betapa kejamnya para penyedia jasa “cantik ekspres liar” merebut hak jaminan keamanan dan keselamatan jiwa para konsumen.
Faktor lain yang membuat praktek suntik kolagen liar menjamur di berbagai pelosok kota besar di Indonesia adalah salah satunya faktor ekonomis. Pun, di tempat penyedia jasa suntik kolagen liar memberikan biaya yang jauh lebih murah ketimbang jasa suntik kolagen resmi.
Semakin didukung pula, bahan material yang mendukung proses penyuntikan semakin mudah didapatkan secara liar pula di toko-toko yang menyediakannya. Jika dahulu diperlukan standarisasi yang rumit untuk mendapatkan bahan-bahan pendukung penyuntikan kolagen, maka kini cukup birokrasi uang yang berbicara.
Telusuri lebih dalam khazanah seputar proses penyuntikan kolagen pada tubuh manusia dalam penjabaran paragraph berikut ini.
Definisi Kolagen
Kolagen adalah protein alami yang ditemukan di tulang, tulang rawan, kulit dan tendon. Di dalam tubuh manusia terdiri dari 27 jenis kolagen. Kolagen yang ditemukan di daerah kulit adalah kolagen yang digunakan untuk kekencangan dan elastisitas kulit.
Dengan berjalannya waktu,jumlah kolagen menurun sehingga elastisitas kulit juga menurun sehingga mulai terbentuk kerutan dan kantong (“sag“). Banyak orang melawan proses penuaan dengan melakukan penyuntikan Kolagen untuk mengganti jumlah kolagen alami yang menurun. Sejak diketemukannya protein alami ini, banyak perawatan yang dilakukan akibat efek samping yang terjadi oleh peggunaan kosmetik.
Proses penyuntikan kolagen sangat tidak direkomendasikan untuk dilakukan bagi orang masih berusia dibawah 35 tahun. Proses penyuntikan kolagen dapat dilakukan pada orang yang berada kisaran usia antara 35 hingga 60 tahun.
Kebanyakan untuk meminimalkan garis tawa yang dalam, membentuk bentuk bibir, sekitar mulut dan dahi dimana kerut sering terjadi. Pada pasien dengan usia tua juga dapat diuntungkan dengan penyuntikan kolagen ini yaitu dengan bertambahnya fleksibilitas kulit.
Memang, dibandingkan dengan biaya jasa operasi plastik, penyuntikan kolagen jauh lebih murah. Tahapan prosedur dalam penatalaksanaanya pun dilakukan dengan lebih singkat, sekitar 30 -60 menit. Dan yang paling menarik, pasien bisa langsung kembali ke rumah setelah penyuntikan tanpa melalui derita panjang pasca prosedur.
Ada 2 macam kolagen filler yang digunakan untuk prosedur kosmetik yaitu BOVIN dan HUMAN yang merupakan dasar dari filler. Sejak banyak orang yang alergi terhadap filler yang terbuat dari sapi, sehingga Dokter banyak menggunakan Filler jenis Bovin (dan ini yang sering digunakan).
Proses Penyuntikan Kolagen
Kenyataannya prosedur penyuntikan kolagen mudah. Pelaksanaan penyuntikan dilakukan di dalam ruang praktek Dokter sekitar 30-60 menit. Penyuntikan dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik dan biasanya bertujuan untuk mengurangi kerut dan garis wajah. Dalam beberapa hari, biasanya pasien akan melihat adanya perbaikan pada penampilan wajahnya, sedangkan pembengkakan dan kemerahan yang terjadi akibat penyuntikan tersebut pada wajah akan hilang.
Banyak orang yang tidak peduli terhadap penyuntikan kolagen. Pada dasarnya penyuntikan kolagen dapat membentuk bentuk bibir, mengurangi kerut disekitar garis tawa, dahi, tumit sekitar mata, scar (jaringan parut), dan dampak yang disebabkan pemakaian kosmetik.
Kebanyakan, penyuntikan kolagen bertujuan untuk menambah volume bibir, menghaluskan garis wajah dan kerut. Penggunaan kosmetik yang berlebihan dapat membuat garis wajah dan kerut tampak dalam.
Penyuntikan kolagen telah banyak digunakan pada dekade terakhir yang bertujun untuk menolong mempertahanankan penampilan tampak lebih muda. Suntikan kolagen aman dan bukan operasi plastik dan dapat untuk menghilangkan garis wajah dan jaringan parut (scar), atau membuat bagian tubuh tertentu menjadi lebih baik.
Suntikan Kolagen sebaiknya dilakukan oleh dokter bedah plastik, dan digunakan untuk :
Membuat kulit lebih halus
Mengurangi jumlah kerut dan garis wajah
Mempertegas garis bibir
Membentuk bentuk bibir
Mengisi lubang bekas acne
Secara menyeluruh membuat penampilan menjadi lebih muda dan segar.
Keuntungan penyuntikan kolagen tidak hanya terbatas penampilan fisik saja, tapi juga secara psikologi karena penampilan fisik yang lebih baik membuat orang menjadi lebih percaya diri dan meningkatkan citra diri.
Resiko & Kemungkinan Komplikasi Penyuntikan Kolagen
Penyuntikan kolagen meskipun itu bukan pembedahan, tapi resikonya sama dengan prosedur operasi bedah plastik. Resiko yang bisa terjadi :
Infeksi bakteri
Reaksi obat-obatan anestesi seperti lidokain
Reaksi alergi terhadap kolagen yang akan disuntikan. Orang yang allergi terhadap injeksi kolagen jenis Bovin sebaiknya tidak melakukan penyuntikan kolagen.
Kemerahan
Pembengkakan
Gatal
Abses
Pengelupasan
Jaringan parut
Kontra Indikasi penyuntikan kolagen pada :
Wanita hamil
Pasien yang menderita penyakit autoimun
Orang yang alergi kolagen
Salah satu resiko yang dapat terjadi pada penyuntikan kolagen adalah reaksi allergi. Oleh karena itu, prosedur yang harus dilakukan sebelum penyuntikan kolagen adalah test allergi terhadap zat yang akan digunakan.
Walaupun banyak komplikasi yang dapat terjadi setelah penyuntikan, banyak juga keuntungan yang didapat dengan penyuntikan kolagen. Salah satunya mengurangi kerut dan banyak kepuasan lain yang didapat setelah penyuntikan. Untuk melakukan penyuntikan ada baiknya berkonsultasi lebih dulu ke dokter spesialis bedah plastik atau dokter spesialis kulit & kelamin yang memiliki kompetensi tersebut, untuk menentukan apakah hal tersebut baik untuk anda.[]

Selasa, 06 Januari 2009

MAKNA HARI RAYA PAGERWESI


Posted by Ketut Adi on 2004-06-01 [ print artikel ini | beritahu teman |

Pagerwesi dikenal sebagai hari payogan Hyang Pramesti Guru beserta para Dewata Nawa Sanga dan para Pitara untuk keselamatan dunia beserta isinya.

Pada tengah malam, menghaturkan 'labaan(caru)' yang ditujukan pada Panca Maha Bhuta. Sesudahnya, maka dilaksanakanlah Yoga-Samadhi meneguhkan pikiran agar dapat menahan gejolak Indrya. Pagerwesi jatuh pada setiap Budha (Rebo) Kliwon wuku Shinta.

Nah, demikianlah yang umumnya disebutkan, dan diperkenalkan secara umum. Dalam kesempatan ini, saya mencoba menambahkan pemaknaannya dengan tinjauan spiritual filosofisnya seperti berikut ini.

Marilah kita perhatikan beberapa substansi terkait berikut,
1. Tengah Malam; pada tengah malam Caru pada Panca Maha Bhuta dilaksanakan. Kita ketahui bersama bahwa Panca Maha Bhuta adalah bahan baku dasar dari manusia serta semua yang berjasad atau berwujud.

2. Di sisi lainnya, Caru adalah korban suci yang laksanakan dengan tulus ikhlas, guna menetralisir pengaruh negatif semesta raya (makro kosmos) serta tetap menjaga keseimbangan dan keselarasan yang ada. Dalam hal ini, utamanya adalah keselarasan dan harmoni antara makro dengan mikro kosmos.

Nah, kini timbul pertanyaan berikut:
~ Apa yang semestinya kita carukan ?, dan
~ Mengapa dilaksanakan tengah malam ?, lebih mendasar lagi
~ Mengapa dilaksanakan pada Budha Kliwon Shinta ? serta
~ Mengapa dinamakan Pagerwesi ?
Tentu semuanya itu bukannya tanpa alasan. Pasti ada alasan yang relevan, yang mendasarinya secara spiritual filosofis. Apakah itu ?

Apa yang semestinya kita carukan ? Tak lain adalah kebinatangan kita beserta dorongan-dorongan indryawi yang tak habis-habisnya serta amat kuat pengaruhnya bagi kita. Semua itu bersumber dari Panca Maha Bhuta dengan
berbagai implikasinya. Bangkitnya Panca Tan Matra, terkondisikan dengan baik bilamana Panca Maha Bhuta diselaraskan sedemikian rupa. Dengan cara bagaimana ?

Kliwon kita uraikan menjadi Kali + won atau saat sedang lelah-lelahnya jasmani ini. Umumnya, kita semua mencapai puncak kelelahan dan ingin beristirahat (tidur) di tengah malam setelah seharian bekerja. Apalagi juga melaksanakan Upavasa; jadi klop.

Jasmani yang lelah, kemampuan perlawanannyapun pasti amat rendah. Ia mudah untuk ditundukan, karena tenaga kasarnya sudah sedemikian lemahnya. Kondisi jasmani yang demikian, amat kondusif bila digunakan untuk ber- Yoga-Samadhi. Sementara jasmani lelah, rokhani menjadi kuat demi menyeimbangkan konstelasi mikrokosmos. Nah, kesempatan inilah yang dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Dalam ajaran Yoga, kita mengenal apa yang diistilahkan dengan Brahma Muhurta. Brahma Muhurta mempunyai arti sama dengan Brahma Murthi (ingat Wisnu Murthi). Saat-saat itu, adalah saat-saat yang terbaik untuk menguatkan Cipta/Citta. Dikatakan juga bahwa saat itu Brahma Randra (pintu gerbang Brahma) sedang terbuka lebar. Bilamana momentum itu terjadi ? Konon, menurut
beberapa pustaka serta yang mengalaminya, adalah sejak tengah malam hingga sekitar pukul 3.30 waktu setempat.

Brahma yang disebutkan sebagai Hyang Pramesti Guru dalam hal ini, memancarkan kekuatan citta beliau pada 9 penjuru semesta raya (Nawa Sanga). Pada kesempatan ini pula para pitara kita menganugrahkan welas asihnya serta perlindungannya pada turunannya. Bukankah sangat ideal, antara konstelasi kosmik (makro-mikro) dengan momentum yang dipilih dari hasil penelitian para Yogi Nusantara ini ?

Pada saat-saat inilah Sang Yogiswara, memanfaat momentunnya sebaik-baiknya dengan tekad yang bulat dan kokoh, ibarat terpagari (pageh=PAGAR) dengan PAGAR BESI.

Pada hari ini, juga dianjurkan untuk ber-Upawasa seharian (24 jam). Ber-upawasa dan melek hingga tengah malam untuk memulai upakara, tentu lebih memastikan kelelahan dari sang jasmani (wadag) ini. Seperti disebutkan sebelumya, dengan lelahnya jasmani, rokhani menguat; demikianlah keseimbangan yang 'seharus' terjadi. Kenapa saya katakan 'seharusnya' ?

Untuk tahun ini2009, Hari Pagerwesi jatuh pada tanggal 7 januari 2009. Cobalah sekali dalam hidup anda (bagi yang belum pernah ataupun yang belum berhasil), kali ini saja.
Bulatkan tekad, bangkit ketulusan hati pada sesama makhluk hidup, laksanakanlah Pagerwesi seperti apa yang diteladani oleh para Pitara kita.

Bila kita tak ber-upawasa dengan baik seharian (bahkan mungkin sejak 2 hari sebelumnya) dan tidak 'jagra', kondisi tersebut sulit dicapai oleh umum (bukan penekun Yoga yang sudah terbiasa). Bila anda meragukan akan uraian saya ini, saya persilahkan anda mencobanya secara langsung dengan kesadaran dan pemahaman yang baik. Bila tak terbukti, silahkan anda komplain pada saya. I
give my garante on this one, trust me.

Semoga penjelasan ini memberi informasi, seperti yang diharapkan. Semoga kita senantiasa dibimbing dalam Dharma, mengarungi samudra Samsara ini. Semoga semua makhluk, pendamba kesempurnaan dan Kebebasan Mutlak-nya segera mencapai apa yang dicita-citakan.

Om.....sukham bhavantu......
Om.....sryam bhavantu........
Om.....purnam bhavantu......
Om......Shiwa Buddha ya namah svaha...........




Hari Raya Pagerwesi


Kata "pagerwesi" artinya pagar dari besi. Ini me-lambangkan suatu perlindungan yang kuat. Segala sesuatu yang dipagari berarti sesuatu yang bernilai tinggi agar jangan mendapat gangguan atau dirusak. Hari Raya Pagerwesi sering diartikan oleh umat Hindu sebagai hari untuk memagari diri yang dalam bahasa Bali disebut magehang awak. Nama Tuhan yang dipuja pada hari raya ini adalah Sanghyang Pramesti Guru.

Sanghyang Paramesti Guru adalah nama lain dari Dewa Siwa sebagai manifestasi Tuhan untuk melebur segala hal yang buruk. Dalam kedudukannya sebagai Sanghyang Pramesti Guru, beliau menjadi gurunya alam semesta terutama manusia. Hidup tanpa guru sama dengan hidup tanpa penuntun, sehingga tanpa arah dan segala tindakan jadi ngawur.

Hari Raya Pagerwesi dilaksanakan pada hari Budha (Rabu) Kliwon Wuku Shinta. Hari raya ini dilaksanakan 210 hari sekali. Sama halnya dengan Galungan, Pagerwesi termasuk pula rerahinan gumi, artinya hari raya untuk semua masyarakat, baik pendeta maupun umat walaka. Dalam lontar Sundarigama disebutkan:

"Budha Kliwon Shinta Ngaran Pagerwesi payogan Sang Hyang Pramesti Guru kairing ring watek Dewata Nawa Sanga ngawerdhiaken sarwa tumitah sarwatumuwuh ring bhuana kabeh."

Artinya:

Rabu Kliwon Shinta disebut Pagerwesi sebagai pemujaan Sang Hyang Pramesti Guru yang diiringi oleh Dewata Nawa Sanga (sembilan dewa) untuk mengembangkan segala yang lahir dan segala yang tumbuh di seluruh dunia.

Pelaksanaan upacara/upakara Pagerwesi sesungguhnya titik beratnya pada para pendeta atau rohaniawan pemimpin agama. Dalam lontar Sundarigama disebutkan:

Sang Purohita ngarga apasang lingga sapakramaning ngarcana paduka Prameswara. Tengahiwengi yoga samadhi ana labaan ring Sang Panca 0Maha Bhuta, sewarna anut urip gelarakena ring natar sanggah.

Artinya:

Sang Pendeta hendaknya ngarga dan mapasang lingga sebagaimana layaknya memuja Sang Hyang Prameswara (Pramesti Guru). Tengah malam melakukan yoga samadhi, ada labaan (persembahan) untuk Sang Panca Maha Bhuta, segehan (terbuat dari nasi) lima warna menurut uripnya dan disampaikan di halaman sanggah (tempat persembahyangan).

Hakikat pelaksanaan upacara Pegerwesi adalah lebih ditekankan pada pemujaan oleh para pendeta dengan melakukan upacara Ngarga dan Mapasang Lingga.

Tengah malam umat dianjurkan untuk melakukan meditasi (yoga dan samadhi). Banten yang paling utama bagi para Purohita adalah "Sesayut Panca Lingga" sedangkan perlengkapannya Daksina, Suci Praspenyeneng dan Banten Penek. Meskipun hakikat hari raya Pagerwesi adalah pemujaan (yoga samadhi) bagi para Pendeta (Purohita) namun umat kebanyakan pun wajib ikut merayakan sesuai dengan kemampuan. Banten yang paling inti perayaan Pegerwesi bagi umat kebanyakan adalah natab Sesayut Pagehurip, Prayascita, Dapetan. Tentunya dilengkapi Daksina, Canang dan Sodaan. Dalam hal upacara, ada dua hal banten pokok yaitu Sesayut Panca Lingga untuk upacara para pendeta dan Sesayut Pageh Urip bagi umat kebanyakan.

Makna Filosofi

Sebagaimana telah disebutkan dalam lontar Sundarigama, Pagerwesi yang jatuh pada Budha Kliwon Shinta merupakan hari Payogan Sang Hyang Pramesti Guru diiringi oleh Dewata Nawa Sangga. Hal ini mengundang makna bahwa Hyang Premesti Guru adalah Tuhan dalam manifestasinya sebagai guru sejati.

Mengadakan yoga berarti Tuhan menciptakan diri-Nya sebagai guru. Barang siapa menyucikan dirinya akan dapat mencapai kekuatan yoga dari Hyang Pramesti Guru. Kekuatan itulah yang akan dipakai memagari diri. Pagar yang paling kuat untuk melindungi diri kita adalah ilmu yang berasal dari guru sejati pula. Guru yang sejati adalah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu inti dari perayaan Pagerwesi itu adalah memuja Tuhan sebagai guru yang sejati. Memuja berarti menyerahkan diri, menghormati, memohon, memuji dan memusatkan diri. Ini berarti kita harus menyerahkan kebodohan kita pada Tuhan agar beliau sebagai guru sejati dapat megisi kita dengan kesucian dan pengetahuan sejati.

Pada hari raya Pagerwesi adalah hari yang paling baik mendekatkan Atman kepada Brahman sebagai guru sejati . Pengetahuan sejati itulah sesungguhnya merupakan "pager besi" untuk melindungi hidup kita di dunia ini. Di samping itu Sang Hyang Pramesti Guru beryoga bersama Dewata Nawa Sanga adalah untuk "ngawerdhiaken sarwa tumitah muang sarwa tumuwuh."

Ngawerdhiaken artinya mengembangkan. Tumitah artinya yang ditakdirkan atau yang terlahirkan. Tumuwuh artinya tumbuh-tumbuhan.

Mengembangkan hidup dan tumbuh-tumbuhan perlulah kita berguru agar ada keseimbangan.

Dalam Bhagavadgita disebutkan ada tiga sumber kemakmuran yaitu:

Krsi yang artinya pertanian (sarwa tumuwuh).

Goraksya, artinya peternakan atau memelihara sapi sebagai induk semua hewan.

Wanijyam, artinya perdagangan. Berdagang adalah suatu pengabdian kepada produsen dan konsumen. Keuntungan yang benar, berdasarkan dharma apabila produsen dan konsumen diuntungkan. Kalau ada pihak yang dirugikan, itu berarti ada kecurangan. Keuntungan yang didapat dari kecurangan jelas tidak dikehendaki dharma.

Kehidupan tidak terpagari apabila tidak berkembangnya sarwa tumitah dan sarwa tumuwuh. Moral manusia akan ambruk apabila manusia dilanda kemiskinan baik miskin moral maupun miskin material. Hari raya Pagerwesi adalah hari untuk mengingatkan kita untuk berlindung dan berbakti kepada Tuhan sebagai guru sejati. Berlindung dan berbakti adalah salah satu ciri manusia bermoral tanpa kesombongan.

Mengembangkan pertanian dan peternakan bertujuan untuk memagari manusia dari kemiskinan material. Karena itu tepatlah bila hari raya Pagerwesi dipandang sebagai hari untuk memerangi diri dengan kekuatan meterial. Kalau kedua hal itu (pertanian dan peternakan) kuat, maka adharma tidak dapat masuk menguasai manusia. Yang menarik untuk dipahami adalah Pagerwesi adalah hari raya yang lebih diperuntukkan para pendeta (sang purohita). Hal ini dapat dipahami, karena untuk menjangkau vibrasi yoga Sanghyang Pramesti Guru tidaklah mudah. Hanya orang tertentu yang dapat menjangkau vibrasi Sanghyang Pramesti Guru. Karena itu ditekankan pada pendeta dan beliaulah yang akan melanjutkan pada masyarakat umum. Dalam agama Hindu, purohita adalah adi guru loka yaitu guru utama dari masyarakat. Sang Purohita-lah yang lebih mampu menggerakkan atma dengan tapa brata.

Dalam Manawa Dharmasastra V, 109 disebutkan:

Atma dibersihkan dengan tapa bratabudhi dibersihkan dengan ilmu pengetahuan (widia) manah (pikiran) dibersihkan dengan kebenaran dan kejujuran yang disebut satya.

Penjelasan Manawa Dharmasastra ini adalah bahwa atma yang tidak diselimuti oleh awan kegelapan dari hawa nafsu akan dapat menerima vibrasi spiritual dari Brahman. Vibrasi spiritual itulah sebagai pagar besi dari kehidupan dan itu pulalah guru sejati. Karena itu amat ditekankan pada Hari Raya Pagerwesi para pendeta agar ngarga, mapasang lingga.

Ngarga adalah suatu tempat untuk membuat tirtha bagi para pendeta. Sebelum membuat tirtha, terlebih dahulu pendeta menyucikan arga dengan air, dengan pengasepan sampai disucikan dengan mantra-mantra tertentu sehingga tirtha yang dihasilkan betul-betul amat suci. Pembuatan tirtha dalam upacara-upacara besar dilakukan dengan mapulang lingga. Tirtha suci itulah yang akan dibagikan kepada umat. Mengingat ngargha mapasang lingga dianjurkan oleh lontar Sundarigama pada hari Pagerwesi ini, berarti para pendeta harus melakukan hal yang amat utama untuk mencapai vibrasi spiritual payogan Sanghyang Pramesti Guru.

Sesayut Panca Lingga dengan inti ketipat Lingga adalah memohon lima manifestasi Siwa untuk memberikan benteng kekuatan (pager besi) dalam menghadapi hidup ini. Para pendetalah yang mempunyai kewajiban menghadirkan lebih intensif dalam masyarakat. Kemahakuasaan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Siwa dengan simbol Panca Lingga, Sesayut Pageh Urip bagi kebanyakan atau umat yang masih walaka. Kata "pageh" artinya "pagar" atau "teguh" sedangkan "urip" artinya "hidup". "Pageh urip" artinya hidup yang teguh atau hidup yang terlindungi. Kata "sesayut" berasal dari bahasa Jawa dari kata "ayu" artinya selamat atau sejahtera.

Natab Sesayut artinya mohon keselamatan atau kerahayuan. Banten Sesayut memakai alas sesayut yang bentuknya bundar dan maiseh dari daun kelapa. Bentuk ini melambangkan bahwa untuk mendapatkan keselamatan haruslah secara bertahap dan beren-cana. Tidak bisa suatu kebaikan itu diwujudkan dengan cara yang ambisius. Demikianlah sepintas filosofi yang terkandung dalam lambang upacara Pagerwesi.

Di India, umat Hindu memiliki hari raya yang disebut Guru Purnima dan hari raya Walmiki Jayanti. Upacara Guru Purnima pada intinya adalah hari raya untuk memuja Resi Vyasa berkat jasa beliau mengumpulkan dan mengkodifikasi kitab suci Weda. Resi Vyasa pula yang menyusun Itihasa Mahabharatha dan Purana. Putra Bhagawan Parasara itu pula yang mendapatkan wahyu ten-tang Catur Purusartha yaitu empat tujuan hidup yang kemudian diuraikan dalam kitab Brahma Purana.

Berkat jasa-jasa Resi Vyasa itulah umat Hindu setiap tahun merayakan Guru Purnima dengan mengadakan persembahyangan atau istilah di India melakukan puja untuk keagungan Resi Vyasa dengan mementaskan berbagai episode tentang Resi Vyasa. Resi Vyasa diyakini sebagai adi guru loka yaitu gurunya alam semesta.

Sedangkan Walmiki Jayanti dirayakan setiap bulan Oktober pada hari Purnama. Walmiki Jayanti adalah hari raya untuk memuja Resi Walmiki yang amat berjasa menyusun Ramayana sebanyak 24.000 sloka. Ke-24. 000 sloka Ramayana itu dikembangkan dari Tri Pada Mantra yaitu bagian inti dari Savitri Mantra yang lebih populer dengan Gayatri Mantra. Ke-24 suku kata suci dari Tri Pada Mantra itulah yang berhasil dikembangkan menjadi 24.000 sloka oleh Resi Walmiki berkat kesuciannya. Sama dengan Resi Vyasa, Resi Walmiki pun dipuja sebagai adi guru loka yaitu maha gurunya alam semesta.

Sampai saat ini Mahabharata dan Ramayana yang disebut itihasa adalah merupakan pagar besi dari manusia untuk melindungi dirinya dari serangan hawa nafsu jahat.

Jika kita boleh mengambil kesimpulan, kiranya Hari Raya Pagerwesi di Indonesia dengan Hari Raya Guru Purnima dan Walmiki Jayanti memiliki semangat yang searah untuk memuja Tuhan dan resi sebagai guru yang menuntun manusia menuju hidup yang kuat dan suci. Nilai hakiki dari perayaan Guru Purnima dan Walmiki Jayanti dengan Pegerwesi dapat dipadukan. Namun bagaimana cara perayaannya, tentu lebih tepat disesuaikan dengan budaya atau tradisi masing-masing tempat. Yang penting adalah adanya pemadatan nilai atau penambahan makna dari memuja Sanghyang Pramesti Guru ditambah dengan memperdalam pemahaman akan jasa-jasa para resi, seperti Resi Vyasa, Resi Walmiki dan resi-resi yang sangat berjasa bagi umat Hindu di Indonesia.

(Sumber: Buku "Yadnya dan Bhakti" oleh Ketut Wiana, terbitan Pustaka Manikgeni)


©Raditya2002

Jumat, 02 Januari 2009

Saraswati

From Wikipedia

Saraswati
Learning, the Arts, Music, and river
Devanagari सरस्वती
Affiliation Devi
Mantra Om Eim Saraswatyei Swaha
Consort Brahma
Mount swan, peacock

Saraswati (pronounced as [sə.rəs.ʋə.t̪iː]; Sanskrit: सरस्वती, sarasvatī; Thai: สุรัสวดี Sarasawatee; Japanese:弁才天/ 弁財天 Benzaiten) is the Hindu goddess of knowledge, music and the arts. Saraswati has been identified with the Vedic Saraswati River. She is considered as consort of Brahma, the Hindu god of creation. Thus, with the goddesses Lakshmi and Parvati or Durga, she forms the Tridevi ("three goddesses"), who are consorts of the male trinity of Brahma, Vishnu and Shiva, respectively. Saraswati's children are the Vedas[citation needed], which are the oldest sacred texts of Hinduism.

Saraswati is also a figure in Mahayana Buddhism, where she first appears in the Golden Radiance Sutra of the late 4th or early 5th Century, a relatively late Mahayana Sutra.[1]


Saraswati River

The Rigvedic hymns dedicated to Saraswati mention her as a mighty river with creative, purifying, and nourishing properties. The best theory regarding the Vedic Saraswati River states that it was formed by the present headwaters of the Yamuna River. In ancient times, after leaving the Himalayan foothills, the waters of the Yamuna turned west instead of east at Paonta Saheb. Next, the river flowed southwest across the Punjab and Haryana regions along the course of the modern Ghaggar-Hakra River in a pathway roughly parallel to the smaller Indus River to its west. The Sutlej flowed further east than it does today, and joined the Saraswati somewhere near Bahawalpur. Eventually, the wide river emptied into the Rann of Kutch, which at the time was a more integral part of the Arabian Sea.

Along the course of the Saraswati, the Harappan Civilization developed. The earliest known examples of writing in India have been found in the ruined cities that line the now dry riverbed of the ancient waterway. Some have postulated that the goddess Saraswati gained her role as personified communication and the giver of knowledge due to the role of the Saraswati River in the development of written language in ancient India.

Between 2000 B.C. and 1700 B.C., seismic activity caused the waters of the river's two main sources to change course. The Sutlej moved course westward and became a tributary of the Indus River. The Yamuna moved course eastward and became a tributary of the Ganges. The tremendous loss of water which resulted from these movements caused the once mighty river to become sluggish and dry up in the Thar Desert without ever reaching the sea. Without any water for irrigation or transportation, the dense population of the river basin soon shifted east with the waters of the Yamuna to the Ganges River valley. Late Vedic texts record the river as disappearing at Vinasana (literally, "the disappearing"), and as joining both the Yamuna and Ganges as an invisible river. Some claim that the sanctity of the modern Ganges is directly related to its assumption of the holy, life-giving waters of the ancient Saraswati.

Recently, archaeologists using satellite images have been able to trace the course of the river. A small channel of water flows near Kurukshetra. A nearby signboard denoting the former path of the once great Saraswati River can be seen along the main highway (GT road).

Maha Saraswati

Maha Saraswati is the presiding Goddess of the Final episode of Devi Mahatmya. Here she is a part of the trinity of Maha Kali, Maha Lakshmi and Maha Saraswati. She is depicted as eight-armed. Her dhyana shloka is:

Wielding in her lotus-hands the bell, trident, ploughshare, conch, pestle, discus, bow, and arrow, her lustre is like that of a moon shining in the autumn sky. She is born from the body of Gowri and is the sustaining base of the three worlds. The Maha Saraswati I worship here who destroyed Sumbha and other asuras.[2]

Mantra: aim guru-sarasvatyai namah